LAPORAN PENGAMBILAN CONTOH USAP ALAT MAKAN
LAPORAN PENGAMBILAN
CONTOH USAP ALAT MAKAN
Oleh:
FATMAWATI RAHIM
PO.71.4.221.15.1.056
D-IV
II B
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI
D.IV
2017
A. DASAR
TEORI
Peranan peralatan makan dan masak dalam higiene
sanitasi makanan sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan. Peralatan makan dan masak perlu
juga dijaga kebersihannya setiap saat dipergunakan. Untuk itu peranan
pembersihan atau pencucian peralatan perlu diketahui secara mandasar. Dengan
membersihkan peralatan secara baik, akan mengahsilkan alat pengolahan makanan
yang bersih dan sehat. Peralatan makan meliputi piring, gelas, mangkuk,
cangkir, sendok, pisau, dan garpu. Peralatan dapat berupa peralatan kaca, logam
atau tembikar. Peralatan masak meliputi kuali, dandang, serokan, pisau,
talenan, oven dan sebagainya (Depkes, 2004).
Menurut ketentuan Direktur Jendral PPM & PLP, inspeksi atau
uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan pada tempat-tempat
pengolahan makanan dan sampel sebaiknya diambil dari lima jenis alat makan atau
alat masak yang ada, yaitu :
- Sendok
- Gelas
- Piring
- Mangkok
- Panci, dan lain-lain
Alat makan yang kurang bersih dapat menyebabkan
terjadinya penularan penyakit. Penyakit tersebut dapat berupa infeksi saluran
pernafasan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar alat makan yang akan dipakai
harus memenuhi syarat kesehatan. (Surasri, 1989)
Perlindungan peralatan makan dimulai dari
keadaan bahan. Bahan yang baik adalah bila tidak larut dalam makanan, mudah
dicuci dan aman digunakan. Peralatan utuh, aman dan kuat, peralatan yang
sudah retak, atau pecah selain dapat menimbulkan kecelakaan (melukai tangan)
juga menjadi sumber pengumpulan kotoran karena tidak akan dapat tercuci
sempurna. Demikian pula bila berukir hiasan, hiasan merk atau cat pada
permukaan tempat makanan tidak boleh digunakan. Adapun persyaratan peralatan
makanan, yaitu (Pohan, 2009) :
1. Peralatan
yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat beracun yang
melebihi ambang batas sehingga membahayakan kesehatan.
2. Peralatan
tidak rusak, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap makanan.
3. Permukaan
yang kontak langsung dengan makanan harus tidak ada sudut mati, rata halus dan
mudah dibersihkan.
4. Peralatan
harus dalan keadaan bersih sebelum digunakan.
5. Peralatan
yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh mengandung
angka kuman yang melebihi ambang batas, dan tidak boleh mengandung E.coli.
6. Cara
pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan
7. Peralatan
yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering
sendiri dengan bantuan sinar matahari atau buatan dan tidak boleh dilap
dengan kain.
8. Semua peralatan yang kontak dengan
makanan harus disimpan dalam keadaan kering
dan bersih, ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber
pengotoran / kontaminasi dan binatang perusak.
B. TUJUAN
1. Agar dapat diketahui tingkat kebersihan dari alat makan
dan alat masak.
2. Agar dapat memantapkan petugas dalam melakukan
pengawasan.
3. Memberikan data untuk feed back(umpan balik) kepada
pengusaha.
C. METODE
PRAKTIKUM
Metode praktikum yaitu
metode swab yang dilakukan dengan mengusap alat makan menggunakan lidi kapas
steril.
D. ALAT
DAN BAHAN
1. Alat
Media
transport cairan buffer dalam botol. Media transport berisi cairan botol
dalam keadaan steril.
a.
Kapas lidi steril (lidi water), yaitu
lidi yang pada ujungnya di lipat kapas.
b.
Sarung tangan steril / bersih
c.
Spidol huruf kecil
d.
Folmulir pengambilan untuk pemeriksaan
laboratorium
e.
Gunting kecil
f.
Kertas cellotape
g.
Lampu spritus
h.
Termos es
i.
Tas pembawa contoh
j.
Buku harian pengambilan contoh
k.
Sabun desinfektan
l.
Alkohol
2. Bahan
3.
Air
pepton
4.
Larutan
pengencer NaCl 0,85%
5.
Medium
Nutrien Agar
6.
Alkohol
7.
Kapas
8.
Kertas
Label
E.
TEKNIK PENGAMBILAN
Untuk
mendapatkan angka yang dapat mewakili dari seluruh alat yang diperiksa, maka
perlu pemeriksaan dari sejumlah sampel yang dapat mewakili keseluruhan.
1.
Persiapkan sarung tangan yang steril untuk
memulai mengambil sampel
2.
Alat makan/masak yang akan di periksa
masing-masing di ambil 4-5 buah tiap jenis yang diambil secara acak dari tempat
penyimpanan
3.
Persiapkan catatan formulir pemeriksaan
dengan membagi alat makanan / masak dalam kelompok-kelompok
4.
Persiapkan lidi steril, kemudian buka
tutup botol dan masukkan lidi kapas steril ke dalamnya
5.
Lidi kapas steril dalam botol ditekan ke
dinding botol untuk membuang airnya, baru diangkat dan diusapkan pada setiap
alat-alat yang di usapkan sampai satu kelompok selesai di usap.
6.
Permukaan tempat alat/perabot yang di
usap yaitu:
·
Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagian bibir
setinggi 6 mm
·
Sendok :
permukaan bagian luar dan dalam seluruh
mangkok sendok
·
Garpu :
permukaan bagian luar dan dalam alat
penusuk
·
Piring :
permukaan dalam tempat makanan
diletakkan.
7.
Cara melakukan usapan :
·
Pada cangkir dan gelas dengan usapan
mengeliling bidang permukaan.
·
Pada sendok dan garpu dengan usapan seluruh
permukaan luar dan dalam.
·
Pada piring dengan 2 usapan pada
permukaan tempat makanan dengan menyilang siku-siku antara usapan yang satu
dengan garis usapan ke dua
8.
Setiap bidang permukaan yang di usap
dilakukan 3 kali berturut-turut, dan satu lidi kapas di gunakan untuk satu
kelompok alat makan yang diperiksa
9.
Pada peralatan masak, setiap usapan
seluas 8 inchi persegi atau 50 cm2 di lakukan 3 kali berturut-turut
dianggap satu kelompok setelah dilakukan luas permukaan sebanyak 5 kali 8 inchi
persegi
10. Setiap
hasil mengusap 1 alat dari satu kelompok selalu di masukkan ke dalam botol
cairan di putar-putar dan di tekan ke dinding, demikian di lakukan
berlulang-ulang sampai semua kelompok diambil usapnya
11. Pada
usapan peralatan makan setiap usapan alat harus mencapai luas sekitar 8 inchi
persegi atau 50 cm2 dan di lakukan 5 kali (tempat) sehingga cukup
mencapai luas 40 inchi atau 256 cm2 (1 inchi persegi = 0,4 cm2)
12. Setiap
satu kelompok menggunakan 1 lidi kapas sebab yang di usapkan dengan cara
seperti pada butir no. 11 diatas
13. Setelah
semua kelompok alat makanan atau luas permukaan peralatan masak diusap, kapas
lidi di masukkan ke dalam botol, lidinya di patahkan atau digunting, dan bibir
botol dipanaskan dengan api spiritus baru di tutup dengan kapas.
14. Tempelkan
kertas cellotape yang telah di persediakan, tulis etiket dengan spidol
menyatakan nama alat dan tempat yang di ambil sampelnya di beri nomor (kode)
sesuai dengan lembar/formulir.
15. Kirimkan
segera kelaboratorium dengan suhu dingin untuk diperiksa. Bila tidak di kirim
segera, disimpan dalam tempat penyimpanan dingin.
F
.
PEMERIKSAAN
ANGKA LEMPENGAN TOTAL
1. Alat dan bahan
a.
Medium Nutien Agar
b.
Larutan pengencer / NaCl 0,9 %
c.
Petridsh steril 4 buah masing-masing
pemeriksaan
d.
Pipet steril masing-masing 2 buah
e.
Lampu spiritus / bunsen
f.
Korek api
g.
Tabung reaksi masing- masing 4 buah
h.
Rak kayu
2. Cara
kerja :
a.
Siapkan larutan pengencer NaCl 0,85 %
sebanyak masing-masing 4 tabung dan 4 buah pertidsh yang di beri kode 10-1,10-2,
dan kontrol.
b.
Ambil 1 ml larutan pengencer NaCl steril
dengan kode kontrol dan masukkan ke dalam pertidsh yang juga berkode kontrol.
c.
Ambil 1 ml sampel dengan pipet steril dan
masukkan ke dalam tabung reaksi dengan kode 10-1 pipet lepas dan
tidak boleh di tutup
d.
Pipet 1 ml dari tabung 10-1 dan
masukkan ke dalam pertidsh yang berkode 10-1 dan 1 ml sisanya ke
tabung 10-2 pipet lepas sebanyak 25 kali atau berkali-kali
e.
Pipet 1 ml dari tabung 10-2 masukkan
1 ml ke dalam petridsh yang sudah di beri kode 10-2
f.
Tuagi petridish yang berisi sampel dengan
Nutrien agar 55o C – 56o c sebanyak ± 15 ml
g.
Di goyang-goyang agar rata dan dibiarkan
beku
h.
Masukkan petridsh di dalam inkuator untuk
di eramkan dan petridish di balik dengan suhu 37o C selama 1 x 24
jam
G
. HASIL
a. Sampel : 4 buah gelas dan 4
buah sendok
b. Jenis
pemeriksaan : Pemeriksaan usap alat
makan
c. Tanggal : 25 April 2017
d.
Pukul : 10.35 WITA
e. Tempat : Jl.Wijaya Kusuma 1 K5
No.19
Pada praktikum yang kami lakukan di laboratorium mikrobiologi
jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Makassar di dapatkan hasil usap alat makan yaitu 0 koloni/cm2.
H. ANALISA HASIL
Berdasarkan praktikum usap alat makan yang dilakukan, di daptakan hasil pemeriksaan sendok dan gelas yaitu 0 koloni/cm2, hal ini dapat terjadi karena gelas yang di letakkan
di tempat rak gelas, dan sendok yang di letakkan di tempat sendok, di
mana wadah
penyimpanannya bersih dan tidak berkarat, penggunaan sabun untuk mencuci pun
menggunakan sabun yang sekali pakai saat ingin mencuci peralatan makan, agar
bakteri tidak berpindah dari satu peralatan makan ke peralatan makan yang lain
apabila menggunakan sabun secara berulang ulang, serta lingkungan tempat sekitar pengambilan sampel yang
hygiene.
Kualitas air yang baik penting dalam proses pencucian alat makan, peralatan
alat makan sebaiknya di cuci dengan menggunakan air panas dan sabun, di bantu
dengan sikat halus atau setelah pencucian dilakukan pembilasan secukupnya,
setelah itu di semprot atau di lap menggunakan larutan saniter, dan di
keringkan. Jika tidak ada cairan saniter bisa menggunakan air panas. Berdasarkan keputusan Menteri kesehatan RI Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011, bahwa alat makan tidak boleh mengandung bakteri lebih 0
koloni/cm2,
maka sampel alat makan (gelas dan sendok) yang di periksa bebas dari bakteri,
sehingga layak untuk digunakan.
I
. KESIMPULAN
Pada
pemeriksaan usap alat makan
yang dilakukan, alat makan yang di periksa layak digunakan karena memenuhi
syarat keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011, bahwa alat
makan tidak boleh mengandung bakteri lebih 0 koloni/cm2. Dengan ini kita sudah dapat mengetahui tingkat kebersihan alat makan
dengan melakukan pemeriksaan bakteri pada alat makan, sehingga jika
kita mejadi petugas dapat
melakukan pengawasan
terhadap alat makan untuk menghindari terjadinya kontaminasi dengan bakteri,
serta menjaga lebih baik lagi hygiene dan sanitasi alat makan serta lingkungan
sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim;https://id.scribd.com/doc/290856632/Laporan-Praktikum-Usap-Alat-Makan-Dan-Minum. Di akses pada tanggal 25 April 2017.
Inayah, dkk;
Buku Panduan Praktikum PMM-A; Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan
Lingkungan,2015
Kemenkes RI Poltekkes Makassar Jurusan Kesehatan
Lingkungan. Bahan Ajar Penyehatan
Makanan Minuman-A; Makassar,2010.
Zaenab,dkk; Buku
Panduan Praktikum PMM-A; Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan
Lingkungan,2014.
referensi yang sangat membantu
BalasHapus