LAPORAN BERAT JENIS SAMPAH, KOMPOSISI, KADAR AIR SAMPAH, VOLATIL SAMPAH DAN DAUR ULANG KERTAS


LAPORAN BERAT JENIS SAMPAH, KOMPOSISI, KADAR AIR SAMPAH, 
VOLATIL SAMPAH DAN DAUR ULANG KERTAS










Oleh:
                                       FATMAWATI RAHIM
                                                                 PO.71.4.221.15.1.056
D-IV II B



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2016











BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.

B.     Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1.      Untuk mengetahui berat jenis sampel sampah dari sumber tertentu.
2.      Untuk mengetahui komposisi sampel sampah dari sumber tertentu.
3.      Untuk mengetahui kadar air sampel sampah dari suatu lokasi sumber tertentu.
4.      Untuk mengetahui kadar volatil sampah yang terkandung pada suatu sampah.






BAB II

DASAR TEORI


Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Di Indonesia sendiri sampah telah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai.Pemerintah sudah berupaya seoptimal mungkin dalam upaya menyelesaikan tentang permasalahan sampah khususnya yang berada di Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan larangan larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan, melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah(Amri,S.2008 Masalah sampah).
Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang ini meskipun ada larangan “dilarang membuang sampah sembarangan” mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika  bau menyengat yang ditimbulkan dari sampah,dll.
Sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup manusia(R,Soemandi.2008.Sampah).
Berdasarkan komposisi/ asalnya sampah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
  1. Sampah organik.
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
  1. Sampah Anorganik (non-organik).
Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya.
Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah deterjen, dll(Hendry,dkk 2009).
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable).Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng.
Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori, antara lain :
  1. Sampah Basah (Garbage).
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti Indonesia.
  1. Sampah Kering (Rubbish).
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan:
Ø  Metalic Rubbish – misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
Ø  Non Metalic Rubbish – misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik, dan batu-batuan(Neolaka,Amus.2010).
A.    Berat Jenis
            Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat terpenuhi untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu.
     Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk menetahui volume dari sampah, sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah.
Rumus:
Berat jenis sampah      =  

B.     Komposisi Sampah
       Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Dinyatakan dalam persentase berat (%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem, program, dan rencana manajemen persampahan suatu kota (jenis perlakuan penanganan sampah yang berorientasi kepada pemanfaatan, daur ulang, pengomposan, pembakaran ddan lain-lain). (Yenie, 2011)
Komposisi sampah dikelompokkan atas sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, kain (tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah anorganik (kaca, kaleng, logam, dan lain-lain). (Yenie, 2011)
Rumus :
% Komponen=

C.    Kadar Air
            Kadar air sampah merupakan salah satu sifat fisis sampah. Kadar air menunjukkan kandungan air yang ada dalam sampah. Dalam pengukuran kadar air sampah, metode yang biasa dilakukan adalah metode pengukuran berat basah dan berat kering. Metode pengukuran berat basah menyatakan kandungan air sampah sebagai persentase berat basah mateial, sedangkan metode pengukuran berat kering menyatakan kandungan air sampah sebagai persentase berat kering mateial.Kadar air sampah domestik berbeda-beda karena beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain komposisi sampah, musim tahunan, kelembapan, kondisi cuaca terutama hujan.Pengukuran kadar air sampah berguna untuk penentuan desain incinerator dan operasinya, karena kadar air sampah berpengaruh terhadap nilai kalori dan karakteristik ignition sampah.
Kadar air pada sampah juga tergantung pada komposisi sampah karena masing-masing komponen sampah memiliki kemampuan mengikat air yang berbeda-beda.
 Rumus:
          % Kadar air       =
         
          % Kadar Kering = 100 % - % kadar air

D. Kadar volatile sampah

   Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang mempunyai molekul yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam tekanan atmosfer. Senyawa volatil dalam sampah berasal dari dekomposisi zat organik yang terjadi dalam keadaan fakultatif maupun anaerobik oleh mikroorganisme. Senyawa volatil juga merupakan senyawa organik yang masih dapat dibakar dan menguap pada temperatur tinggi ( 650 C).  Sehingga kadar volatil sampah menunjukkan jumlah zat organik dalam sampah yang menguap melalui pemanasan dengan temperatur tinggi. Hasil pemanasan pada suhu tinggi ini akan meninggalkan abu (ashes) dan residu.  Abu dan residu merupakan material yang lembut, berbentuk bubuk, dan menunjukkan bagian sampah yang tidak volatil. Sampah yang komponennya merupakan bahan-bahan kertas, plastik,kain dan material lain yang dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil yang tinggi. Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa dengan proses pembakaran yang besar (Proper Incinerator) sampah yang demikian secara signifikan terkurangi dalam hal volume dan berat.
     Rumus:
% Kadar air       =
       
% Kadar abu     = 100 % - % kadar air

E. Daur ulang kertas
Kertas merupakan barang yang banyak digunakan oleh masyarakat dengan berbagai usia. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, permintaanakan kertas juga semakin meningkat. Menurut Robert (1996), produksi kertas dan papan di dunia per tahun adalah sekitar 250 juta ton dan setengahnya diproduksioleh Amerika Serikat dan negara-negara EEC. Produksi kertas yang banyak ini tentu saja sebagai akibat dari konsumsi kertas dunia yang juga meningkat (Anonim.2010). Penggunaan kertas yang banyak akan menyebabkan peningkatan jumlah limbah kertas. Limbah kertas, meskipun mudah hancur namun sampah-sampah tersebut akan menimbulkan masalah yang dapat mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan.



















BAB III
METODE PRAKTIKUM


A.    Jenis  Praktikum
Jenis praktikum ini adalah pemeriksaan berat jenis sampah, komposisi sampah, kadar air sampah, kadar volatile pada sampah dan daur ulang kertas
B.     Lokasi Dan Waktu Praktikum
1.      Lokasi Pengambilan sampel
Adapun lokasi pengambilan sampel sampah yaitu di TPS pasar Kerung kerung
2.      Lokasi Praktikum
adapun lokasi praktikum dilaksanankan di kampus kesehatan lingkungan Poltekkes (Labolatorium).
3.      Waktu Praktikum
Praktikum daur ulang kertas dilakukan pada hari Jum’at 21 Oktober 2016 sedangkan praktikum pemeriksaan berat jenis sampah, komposisi sampah, kadar air, dan kadar volatile pada sampah pada hari Rabu, 26 Oktober 2016,
C.    Metode Pemeriksaan
1.      PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
a.       Tujuan
Untuk mengetahui berat jenis sampah dari sumber tertentu
b.      Prinsip
Sampah diukur berat dan volumenya dalam suatu wadah yang diketahui volumenya
c.             Alat dan Bahan
·      Samel sampah basah 20 Liter
·      wadah yang telah diketahui volumenya
·      timbangan
·      sekop
·      hanscoon
·      masker
·      plastic (sebagai wadah sampel sampah)
·      alat tulis
Ø  buku
Ø  pulpen
d.       Prosedur Kerja
·         pertama persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
·         ambil sampah sebanyak ±20 Liter dari suatu lokasi yang sudah di tentukan(Kondisi lingkungan yang kering, dan sampah yang berserakan)
·         aduk sampah tersebut kemudian masukkan kedalan wadah yang telah di siapkan sampai penuh (tanpa pemadatan)
·         ketuk wadah tersebut ke lantai sebanyak 3 kali
·         timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kilogram)
·         catat hasil yang diperoleh
2.      PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
a.       Tujuan
Untuk mengetahui komposisi sampel sampah dan suatu sumber tertentu.
b.      Prinsip
Sampah dipilah pilah berdasarkan komponen-komponennya
c.       Alat dan Bahan
·      Sampel sampah yang sudah diketahui berat jenisnya
·      Timbangan

d.      Prosedur Kerja
·      Sampel sampah dan penetapan berat jenis, dipilah pilah berdasarkan komponennya ( misalnya plastic, organic, logam dll)
·      Setiap komponen hasil pemilahan kemudian ditimbang


3.      PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA SAMPAH
a.       Tujuan
Untuk mengetahui kadar air sampel sampah dari suatu lokasi sumber tertentu
b.      Prinsip kerja
Sampah dikeringkan agar semua air yang terkandung didalamnya dapat menguap
c.             Alat dan Bahan
·         sampel sampah dari penetapan sebelumnya
·         timbangan
·         cawan petri
·         oven dalam suhu 105°C
·         penjepit
·         alat tulis
Ø  buku
Ø  pulpen
d.        Prosedur Kerja
·      pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
·      cawan petri kosong di panaskan di dalam oven dengan suhu 105°C
·      kemudian sampel sampah dari penetapan komposisi, di campur kembali
·      sampel tersebut dibagi 4 bagian, dari tiap bagian tersebut di bagi 4, pisahkan dari tiap bagian sejumlah sampel kira-kira berat campurannya 100gr
·      timbang cawan petri kosong yang telah dipanaskan di oven dengan suhu 105°C lalu catat hasil yang diperoleh
·      masukkan 100gr sampel sampah ke dalam cawan petri yang telah di timbang
·      timbang kembali cawan petri yang berisi sampel sampah
·      catat hasil yang di peroleh
·      panaskan cawan tersebut ke dalam oven 105°C selama 2 jam
·      keluarkan cawan petri lalu biarkan agak dingin
·      masukkan cawan petri kedalam desicator
·      keluarkan cawan petri biarkan dingin lalu timbang kembali (catat hasil yang diperoleh)
·      bila berat cawan belum konstan masukkan kembali ke dalam oven dengan suhu 105°C selama satu jam
·      lakukan seterusnya sampai berat cawwan konstan

4.      PEMERIKSAAN KADAR VOLATIL PADA SAMPAH
a.       Tujuan
Untuk mengetahui kadar volatile sampah yang terkandung pada suatu sampah
b.      Prinsip
Sampah dipanaskan pada temperature dimana bagian volatile sampah akan terpijarkan dan menguap
c.       Alat dan Bahan
·         timbangan elektrik
·         furnace 600°C
·         Cawan krus proselin
·         penjepit
·         Sampel sampah halus yang sudah kering
·         desicator
·         alat tulis
Ø  buku
Ø  pulpen

d.       Prosedur Kerja
·         pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
·         sampel sampah kering hasil penetapan kadar air
·         gerus sampah sampai halus
·         timbang cawan krus kosong yang telah dipanasakan selama 1 jam alam furnace dengan suhu 600°C lalu catat hasil yang di di peroleh
·         masukkan sampel sampah ke dalam cawan krus (sampah kering) ±4gr lalu timbang dan catat hasil yang diperoleh
·         masukkan cawan krus ke dalam furnace dengan suhu 600°C selama 2 jam, lebihkan ±¼ jam untuk pencapaian temperature 600°C
·         matikan furnace, biarkan temperature hingga ±80°C, kemudian keluarkan cawan krus tunggu sampai cawan krus dingin
·         masukkan ke dalam desicator, lalu timbang cawan krus
·         catat hasil yang diperoleh



5.      DAUR ULANG KERTAS
a.       Tujuan
·         Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang diperlukan.
·         Mahasiswa mampu membuat kertas daur ulang dari kertas
     bekas.
·         Mahasiswa dapat memanfaatkan limbah kertas koran menjadi
     kertas kreasi.

b.      Alat dan bahan
·         Limbah kertas
·         Air
·         Pewarna
·         Papan tripleks
·         Kain
·         Cetakan
·         Blender
·         Ember
·         Panic
·         Kompor
·         Setrika

c.       Prosedur kerja
·         Pilah kertas menurut jenisnya
·         Kerts disobek menjadi potongan kecil-kecil
·         Dimasak selama 2-3 jam kemudian direndam selama 3 hari
·         Kertas rendaman dicuci bersih
·         Hakuskan kertas menggunakan blender dan tambahkan air dengan perbandingan 1:1, lem sebanyak 1 sendok teh ( larutan kanji) untuk menambah daya rekat bubur kertas dan diamkan beberapa saat hingga warna benar-benar meresap dan menyatu
·         Masukkan cetakan kedalam baskon yang berisi bubur kertas
·         Tekan cetkan dengan karet yang mudah menyerap air kemudianangkat cetakan tersebut secara perlahan-lahan agar yang dicetak tidak rusak
·         Keringkan kertas dengan cara meng angin-anginkan ditempat yang teduh, setelah 1 malam sudah mendekati kering kertas disterilkan agar permukaan menjadi halus.



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil

1.      Pemeriksaan Berat Jenis Sampah
Rumus            :
Berat jenis sampah      = 
           
Dik:    
Berat sampel               :  3,24 Kg atau 3240 gr
Berat Kosong gardus  : 240gr
berat isi = berat sampel – berat gardus kosong
                           =3240gr – 240gr
   =3000gr
                           =3kg
·         Volume gardus = P×L×T
                                      = 35×20×24
  = 16800 cm³
                                      = 0,016 m³
Dit :     Berat jenis sampah?
Penyelesaian:
Berat jenis sampah      =       
                                     =
                                    = 187,5

2.      Pemeriksaan  Komposisi Sampah
Rumus            :
% Komponen=

Diketahui:      
Berat komponen organik         : 1,280 kg
Berat sampah an organic         : 1,180 kg
Berat sampel                           : 2,460
Ditanya : Komposisi sampah?
Penyelesaian:
% Komponen=
% sampah organik=  ×100 %

                           =52%

% sampah anorganik=  ×100 %

                           =48%
Jadi komponen organic dan an organic 100%


3.      Pemeriksaan Kadar Air sampah
Rumus            :

% Kadar air     =  ×100 %
         
 % Kadar Kering = 100 % - % kadar air

Dik:     Berat cawan kosong    : 38,49gr
Berat cawan isi a                     : 138,49gr
berat cawan isi b                     : 116,79gr
Dit :     % kadar air ?
            % Kadar Kering?

Penyelesaian:
% Kadar air     =  ×100 %

                        = 21,7%

% kadar kering            = 100% - % kadar air
                                    = 100% - 21,7%
                                    = 78,3%


4.      Pemeriksaan  kadar volatile pada sampah.
Rumus            :
% Kadar air     =  ×100 %
       
% Kadar abu   = 100 % - % kadar air

Dik:    
Berat cawan kosong    : 50,03gr
Berat cawan isi a         : 54,03gr
berat cawan isi b         : 50,25gr
Dit :     % kadar air ?
            % Kadar abu?
Penyelesaian:

% Kadar volatil           =  ×100 %
           
                        = 94,5 %

% kadar abu    = 100% - % kadar volatil
=100% - 94,5%
                                    = 5,5%





B.     Pembahasan

1.      Pemeriksaan Berat Jenis Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan berat jenis sampah yang di lakukan pada hari senin tanggal 26 Oktober 2016 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan lingkungan dengan sampel sampah yang di ambil di TPS (tempat pembuangan sementara) di pasar kerung-kerung dengan volume tempat sampah (Gardus) = 0,016 dan berat sampel 3kg . hasil yang diperoleh dari berat jenis sampah tersebut adalah 187,g kg/m³

2.      Pemeriksaan Komposisi Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan komposisi sampah yang di lakukan hasil komposisi sampah organic 52% sedangkan sampah anorgmnarik analisa hasil bahwa hasil dari komposisi sampah anorganik 48% dimana persentase sampah organic lebih tinggi dibanding sampah anorganik, karena pada sampel lebih dominan sampah organic.

3.      Pemeriksaan Kadar Air Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar air sampah yang di lakukan, persentase kadar air sampel adalah 21,7 % sedangkan kadar kering sampel 78,3% . dimana persentase kadar kering lebih tinggi disbanding kadar air sampel, karena disebabkan pada saat mengambil sampel kondisi lingkungan tidak basah dan cuaca tidak mendung/hujan.

4.      Pemeriksaan Kadar Volatile  Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar volatil sampah yang dilakukan, bahwa persentase kadar volatile adalah 94,5% sedangkan persentase kadar abu adalah 5,5 %, dimana dapat dilihat bahwa persentase kadar volatile jauh lebih banyak dari pada persentase kadar abu.

5.      Daur ulang kertas
Perbandiangan antara kertas sebelum di daur ulang dan sesudah di daur ulang sangat berbeda. Kertas sebelum di daur ulang permukaan halus dan mempunyai ketebalan yang tipis sedangkan kertas setelah didaur ulang permukaan kasar dan ketebalan kertas yang berbeda dan tidak sama rata.

Komentar

Postingan Populer