MAKALAH FAKTOR RESIKO KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN



 FAKTOR RESIKO KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN



   



    OLEH :
     KELOMPOK III
ARSIL
FATMAWATI RAHIM
FITRIANI HAMZA
ILFAH
INDAH DWI LESTARI
NURUL HASANAH RAKHMAH
RUSNI
YULITA DESSTIANA




KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.IV
2016-2017







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya masih sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang berjudul “FAKTOR RESIKO KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN
Di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

                                                                  
Makassar, 01 September 2016
 
                                                                                                                penulis




DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar isi……………………………………………………………….……………...ii
BAB I. Pendahuluan
  1. Latar belakang……………………………………………………………..…1
  2. Rumusan masalah…………………………………………….…………….....1
  3. Tujuan...............................................................................................................1
 BAB II. Pembahasan
·         Faktor Kimia……………………………………………………………..…...2
                  Faktor Fisika ……………………….....……………………………….……12
·         Faktor Biologi ………….………………………………….………………………...19
BAB III . Penutup
A. Simpulan...........................................................................................................21
Daftar Pustaka




















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Di zaman modern ini sudah banyak industri-industri  bermunculan di berbagai wilayah, dimana industry tersebut mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia baik industry makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Industry tersebut tidak akan berjalan apabila tidak ada para pekerja yang melakukan tugasnya, tetapi seiring berjalannya waktu para pekerja merasa terganngu akibat dari kegiatan industry sehingga dapat menyebabkan kecelakaan saat bekerja seperti pancaran radiasi, kebisingan dan sebagainya, dan hal merupakan factor dan resiko yang diterima para pekerja yang akan berdampak pada kesehatannya, di karenakan factor tersebut kami membuat makalah ini untuk menjelaskan apa saja factor dan resiko yang berdampak pada kesehatan para pekerja yang ada di kawasan industry, untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja factor yang berdampak pada kesehatan pekerja?
2.      Apa saja resiko yang berdampak pada kesehatan pekerja
1.3  TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa sajakah factor yang akan berdampak pada kesehatan pekerja di kawan industry.
                                                                                              BAB II
PEMBAHASAN

1.      FAKTOR KIMA
Faktor lingkungan kimia merupakan salah satu factor lingkungan yang memungkinkan penyebab kecelakaan kerja. Factor tersebut dapat berupa bahan baku suatu produk, hasil suatu produksi dari suatu proses, proses produksi sendiri ataupun limbah dari suatu produk.

Ø  BAHAN KIMIA ANORGANIK

1.      ARSEN (As)
Di temukan sebagai: Tersebar luas di alam, biasanya bersamaan dengan bijih logam besi seperti FeAsS. Maka dari itu, merupakan produk sampingan pengecoran besi dan bukan besi, terutama dalam bentuk trioksida,As2O3.
Sifat :Arsen berupa logam rapuh berwarna kelabu. As2O3 berbentuk Kristal padat.
Pemakaian : alloy, insektisida, fungisida, rodentisida, pigmen penghilang warna pada pembuatan gelas dan kertas.
Metabolisme : merupakan komponen tubuh normal karena banyaktersebar dialam. Disimpan dalam bentukkeratin. Ekskresi lambat melalui urin.
Efek kesehatan:
Akut: iritasi pernafasan berat,nyeri kepala, nyeri perut , mencret dan muntah sampai syok.
Kronik: biasanya terjadi gejala gastrointestinal, neuropati perifer terutama sensorik. Dermatitis dengan atau tanpa daerah depigmentasi, kerusakan hati,  berbentuk vascular atau parenkimal. Perubahan karsinogenikdikulit dan paru.
Pengobatan: tidak spesifikuntuk kulit dan gangguan pernapasan. British anti Lewisite
Penyebab. Pemaparan tenaga kerja Arsen dan senyawanya dapat terjadi dalam lingkungan kerja sebagai berikut:
·         Penambangan logam nonfero
·         Industry peleburan atau smelting logam non fero sebagai logam ikutan atau hasil samping dari bijih logam berisi timah hitam, emas, seng, tembaga, cobalt, dan nikel.
·         Emisi coke oven pada smelting logam nonfero
·         Paduan logam nonfero
·         Produksi kaca
·         Pengawet kayu
·         Produksi pestisida arsenic
·         Penyemprotan racun hama tanaman dan buah-buahan.

2.      MANGAN (Mn)
Ditemukan sebagai: banyak ditemukan sebagai MnO2, MnSiO3
Sifat: Logam keras kelabu-kelabu kemerahan. Terurai di dalam air.
Pemakaian : Alloy, bateray kering, kalium permanganate, gelas dan keramik, korek api.
Efek kesehatan:
Metabolisme : Unsur renik esensial. Sukar diserap melalui saluran pencernaan, melalui paru lebih baik. Terkumpul didalam ginjal, hati dan tulang. Ekskresi terutama melalui saliran pencernaan. Diangkut didalam tubuh secara intraseluler, dan kadar didalam otak rendah.
Akut: uap mangan oksida merupakan iritan saluran pernapasan dan membrane mukosa.
Kronik: Onset lambat (1-2 tahun) dengan nyeri kepala, asthenia, sukar tidur, dan gangguan mental. Tanda neurologis terutama adalah gejala gangliabasal, sampai parkinsonisme.
Pengobatan: kalsium EDTA sebelum terjadi kerusakan otak permanen. L-Dopa bermanfaat paling tidak dalam jangka pendek.
Penyebab. Tenaga kerja terpapar mangan (Mn) dalam bentuk MnO2+, fume, atau senyawa garam mangan pada:
·         Penambangan mangan
·         Pekerjaan menghaluskan, sortir, menampi, dan mengayak bijih
·         Produksi aliase besi baja
·         Manganese electroplating
·         Pelapis welding rod dan beberapa aplikasi industry
·         Pengeboran kecepatan tinggi
·         Produksi batu beterai kering

3.      NIKEL (Ni)
Ditemukan sebagai: Bijih Sulfida diekstraksi dengan separasi atau proses Mond (reaksi unik antara nikel dengan karbon monoksida untuk menghasilkan nikel karbonil Ni(CO)4.
Sifat : logam keras, lentur, magnetic, berwarna putih perak, tidak korosif.
Pemakaian : Alloy ( biasanya dengan baja), electroplating, katalis minyak, mata uang, keramik, baterai.
Metabolisme : sukar diserap dan distribusi luas ke seluruh tubuhnteurtama otak dan paru. Cepat dikeluarkan melalui urine dan tinja.
Efek kesehatan:
Akut : dermatitis kontak alergika, asapnya dapat menimbulkan pneumonitis.
Kronik: karsinomahidung dan sinus hidung disebabkan olehpemajanan nikel, meskipun penyebab pastinya belum diketahui apakah nikel oksida atau sulfide.
Pengobatan : tidak spesifik.
Penyebab, Nikel adalah suatu unsur yang stabil dan tidak bisa dipecahkan atau dirusak.keracunan nikel terjadi melalui dua cara atau pintu masuk, yaitu melalui kontak kulit pada pengolahan bijih serta inhalasi senyawaNi-karbonil dan debu Nikel. Keracunan nikel daialami tenaga kerja yang terpapar nikel pada pekerjaan penambangan nikel, pengolahan dan peleburan/pemurnian atau smelting bijih nikel, pengolahan bijih galvanisasi produksi baterai keringNi-Cd, serta Inhalasi gas Ni-Karbonil di peleburan dan pemurnian Ni.

4.      KADMIUM (Cd)
Ditemukan sebagai : Kadmium sulfida (CdS), biasanya tercampur dengan bijih seng.
Sifat : Logam lunak, putih keperakan, tahan kororsi, dan elektropositif.
Pemakaian : Alloy, elektoplating, baterai alkalin, pigmen, reactor nuklir (penyerap neutron).
Metabolisme : terutama diserap oleh inhalasi, terikat dengan globulin plasma dengan penimbunan di ginjal, dalam jumlah lebih sedikit di hati, ekskresi urine kurang baik jika tidak ada kerusakan ginjal.
Efek kesehatan:
Akut : saliva bertambah, mual, muntah sampai syok (jika tertelan). Uap cadmium dapat menyebabkan pneumonitis kimia yang dapat menyebabkan edemaparu sampai kematian. Iritasi membrane mukosa dapat juga terjadi.
Kronis : Gejala nonspesifik termasuk gangguan gastrointestinal, cincin kuning pada gigi, dan anosmia. Target utama adalah paru dan ginjal.
Pengobatan : Kalsium EDTA sangat bermanfaat dalam kasus keracunan akut, efek ginjal dan paru kronik sering di temukan pada tahap lanjut dan tidak mungkin pulih kembali.

5.      CRHOMIUM (Cr)
Ditemukan sebagai : bijih Chromat (FeO.Cr2O3)
Sifat : Logam keras, tahan korosi, berwarna kelabu, berbentuk di-, tri-, dan heksavalen Pemakaian : Alloy, elektoplating, pigmen
Metabolisme : Unsur renik esensial, bentuk heksavalenlebih mudah di absorpsi disbandingkan bentuk trivalent. Banyak ditahan di dalam paru. Ekskresi terutama melalui urin.
Efek kesehatan: garam heksavalen merupakan bahan iritan dan korosif, menyebabkan tukak kulit menahun dan iritasi saluran pernapasan. Pekerja pada bijih chromate semakin banyak mengalami karsinoma paru, yang diperkirakan karena senyawaan chromium heksavalen dengan strontium, kalsium dan zinc yang sedikit larut. Pada pelapis chromium yang terpajan terhadap uap asam krhom pernah dilaporkan dapat menyebabkan kanker paru luas.
Pengobatan : buang garam chromium dari kulit, pengobatan tidak spesifik terhadap pneumonitis.

6.      MERKURI (Hg)
Ditemukan sebagai : terutama dalam bentuk bijih sulfide (HgS), jarang dalam bentuk logam cair.
Sifat : pada suhu dan tekanan normal berbentuk cairan, karena itu, mempunyai tekanan uap yang dapat diukur, bercampur secara unikdengan beberapa logam lain (amalgam).
Pemakaian : : Instrumen ilmiah amalgam , solder, obat, cat, pengawet biji- bijian (hanya pengawet organic saja), bahan peledak.
Metabolisme : Garamnya secara cepat diserap melalui semua jalur (logam merkuri sukar diserap melalui saluran pencernaan).Garam anorganik lebih mudah diserap melalui saluran pencernaan dan diekskresikan melalui ginjal dibandingkan dengan senyawaan organic. Garam organic mempunyai predileksi sususnan saraf pusat.
Efek kesehatan:
Akut : jarang didalam industry. Penyakit demam dengan pneumonitis. Jika berat, dapat menyebabkan kagagalan ginjal oligurik.
Kronis : Onset lambat dengan gangguan neuropsikiatrik yang aneh (erethisme) berupa neorosis kecemasan, takut-takut, dan paranoid. Disertai gingivitis, saliva berlebihan, intension tremor, dermatografia, bicara gagap.
Pengobatan : BAL, kalsium EDTA keduanya lebih efektif untuk merkurialisme anorganik.

7.      FOSFOR (P)
Ditemukan : Secara luas, biasanya dalam bentuk kalsium fosfat
Sifat : Ada tiga bentuk allotropic-kuning (secara spontan dapat menyala), merah dan hitam. Dapat membentuk hidrida gas (PH3) dan senyawa organik
Pemakaian : pertanian, soda kue, deterjen , peledak, kertas dan percetakan.asam fosfat merupakan bahan anti karat.
Metabolisme : penyerapan cepat melalui penelanan atau inhalasi.
Efek kesehatan:
Akut : fosfor oksida dapat menyebabkan pneumonitis berat. Fosfor kuning dapat menyebabkan luka bakar yang hebat dan kerusakan hati.
Kronis : “Phossy jaw” sekarang tidak di ketahui. Suatu penyakit nekrosis tulang yang nyeri sekali, biasanya mengenai mandibular.
Pengobatan : Debridemen luka.

8.      PLATINUM (Pt)
Ditemukan sebagai : Deposit aluvial
Sifat : logam putih, lunak , bentur, mudah ditempa, tidak korosif.
Efek kesehatan:                                                                                         
Akut : Iritasi hidung
Kronis : Asthma platinum (terutama setelah pemajanan terhadap asam kloroplatinik atau salah satu garamnya). Kulit mongering dan bersisik, terjadi dermatitis iritasi atau alergi.
Pemantauan kesehatan : Tes fungsi paru, beberapa menganjurkan tes alergi sebelum kerja.
Pengobatan : tidak spesifik.

Ø  BAHAN KIMIA ORGANIK
1.      ACRYLAMIDE
Sifat : bubuk Kristal putih. Mudah mengalami polimerisasi, larut dalam air.
Pemakaian : :pembuatan flokulator, pewarna, pengganti kulit, kertas, pigmen, dipakai pada stabilitas tanah, pertambangan dan pembuangan sampah industry.
Metabolisme : diserap secara inhalasi, penelanan, atau (terutama) melalui kulit. Metabolismnya sebagian besar tidak diketahui. Monomernya bersifat neurotoksik, polimer tidak berbahaya.
Efek kesehatan:
Akut : Irirtasi mata dan membrane mukosa
Kronis : Neuropati perifer dan lesi otak tengah, baal, kesemutan, dan kelemahan alat gerak (tungkai lebih lemah dari pada lengan). Ataksia, bicara pelo< kelesuan, keringat berlebihan
Pengobatan : cuci kulit yang terkontaminasi bersih-bersih. Tak ada pengobatan spsifik untuk efek neurotoksik, tetapi pemajanan berlanjut  dapat menyebabkan reaksi yang lebih parah sesuai dengan dosis.

2.      ANILINE
Sifat : Cairan berminak tidak berwarna dengan bau aromatic.
Pemakaian : pewarna, parfum, bahan peledak, farmasi, proses karet.
Metabolisme : penyerpan melalui kulit dan paru. Mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin sehingga mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen
Efek kesehatan:
Akut : iritan kulit ringan. Pemanjana sedang hanya akan menyebabkan sianosis. Keracunan hebatbarakibat anoksia dan kematian, yang mungkin dapat terjadi selama beberapa jam setelah pemajanan
Pengobatan : bersihkan semua sisa aniline dari kulit dan semua pakaian yang terkontaminasi. Methylene blue dapat diberikan pada pasien yang mengalami koma dengan kadar methemoglobin 60%. Metilene biru dapat mengubah methemoglobin menjadi hemoglobin.


3.      BENZEN
Ditemukan sebagai : merupakan hasil samping industry petroleum dan coke oven.
Sifat : cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Pelarut lemak yang sangat baik.
Pemakaian :
Metabolisme : Penyerapan melalui paru dan kulit dan mudah ditranspor serta diambil oleh jaringan lemak. Ekskresi sangat lambat melalui paru, sedikit muncul dalam urine sebagai fenol terkonjugasi.
Efek kesehatan:
Akut : dalam industry tidak bisa, pusing, pening, muntah sampai tidak sadarkan diri dan kematian.
Kronis : Depresi sumsung tulang dengan efek lambat, pada beberapa kasus, sampai beberapa tahun. Gejala dan tanda yang pertama sangat samar, namun kemudian kelelahan dan pendarahan spontan akan terjadi. Akibatnya adalah anemia, pansitopenia dan trombositopenia. Anemia aplastic, leukemia mieloblastikakut dan eritroleukimia akut merupakan efek yang paling takutkan pada pemajanan kronik.
Pengobatan : keracunan akut biasanya berhasil sembuh setelah pemajanan dihilangkan dan dilakukan perbaikan system pernapasan. Terjadinya efek aplastic dan leukemik merupakan pertanda buruk. Pengobatan ditujukan pada penyebab lain kondisi ini, tetapi prognosisnya buruk.

4.      KARBON DISULFIDA
Sifat : Cairan tidak berwarna.
Pemakaian : pelarut untuk lemak, belerang, minyak karet, insektisida. Pembuatan Viscose rayon.
Metabolisme : Diserap melalui paru dan kulit. Metabolisme dan ekskresi lambat dengan konsentrasi utama di dalam otak.
Efek kesehatan:
Akut : iritan kulit dan membrane mukosa yang kuat.pening, nyeri kepala, psikosis, mangantuk.
Kronis : ada 4 sindrom yang jelas, yaitu (1) efek menyerupai Parkinson akibat kerusakan korpus striatum dan globus pallidus; (2) neuropati perifer yang mengenal saraf motoric dan sensorik, dan saraf mata, (3)kondisi-kondisi psikotik (kini jarang terlihat, tapi gejala neuropsikiatrik: dan (4) penyakit kardiovaskuler mungkinakibat kenaikan kadar kolestroldarah dan  lipoprotein yang mengakibatkan penyakit jantung iskemik dan kerusakan pembuluh darah perifer. Penelitian terakhir menyatakan bahwa sebagian (sekurang-kurangnya) dari penyakit kardiovaskuler ini disebabkan oleh efek miotosik akut pada otot jantung yang berakibat terjadinya aritmia yang fatal.
Pengobatan : hanya pengobatan simtomatik saja.

5.      KARBON TETRAKLORIDA
Sifat : cairan yang tidak berwarna dan tidak mudah terbakardengan batu yang khas. Pembakaran fosgen dan gas hydrogen klorida.
Pemakaian : pelarut, pembersih minyak, pembuatan bahan pembeku seperti Freon, pemadam api, dan pengasap biji-bijian.
Metabolisme : diserap melalui paru, kulit, dan saluran pencernaan makanan, dan disimpan didalam jaringan lemak. Diekskresikan tanpa perubahan melalui paru, meskipun sebagian kecil dimetabolisasi dan diekskresi melalui urine.
Efek kesehatan:
Akut : mual, muntah, mengantuk dan pusing.
Kronis :
Dermatitis kering dan bersisik. Nekrosis sentribolar dan degenerasi perlemakan pada hati. Kegagalan ginjal akut oligurik. Ada efek sinergistik, jika pemajaan disertai dengan minum alcohol.
Pengobatan : tidak spesifik. Kebanyakan kasus pulih kembali, tetapi kerusakan ginjal dan hati akan menetap.


6.      KLOROFORM
Sifat : cairan jernih, tidak berwarna, tidak mudah terbakar dengan bau khas.
Pemakaian : pelarut lemak, pembuatan fluorocarbon, plastic. Tidak di pakai sebagai obat anestesi lagi, karena efek hepatoksisitasnya.
Metabolisme : diserap melalui paru (dan kulit). Disimpan didalam jaringan lemak dan secara perlahan dikeluarkan melalui paru dan sebagian kecil melalui ginjal.
Efek kesehatan:
Akut : irirtasi kulit, anesteti yang kuat.
Kronis : pembesaran dan kerusakan hati diperkuat oleh penyalahgunaan alcohol (menyebabkan tumor hati pada binatang pengerat). Kegagalan ginjal oligurik. Dermatitis kronik kering dan bersisik.
Pengobatan : tidak spsifik.

2.      FAKTOR FISIKA

1.      DEBU
Kita diperingatkan oleh HSE bahwa, meskipun kita semua debu mempunyai ambang batas pemajanan kerja, tidak adanya ambang batas jangan dianggap sebagai tidak adanya bahaya, dan pajanan harus dikendalikan sampai miimum yang dapat dicapai. Ditempat yang tidak membutuhkan standar yang lebih ketat, pemajanan perorangan tidak boleh melampaui debu total dan debu respirabel  (fraksi alveoli),kecuali talk, yang ambang batas anjurannya adalah total  dan respirabel . Setiap kadar debu udara diatas nilai itu harus dianggap sebagai kadar yang amat tinggi dengan maksdud memenuhi perturan 2 dari COSHH dan sebagai bahan yang mengganggu kesehatan.



2.      ASAP
Yang dimaksud uap adalah partikel padat yang dikeluarkan oleh reaksi kimia atau kondensasi dari status gas, biasanya dari pengauapan logam yang mencair. Partikel biasanya berdiameter , kecuali terjadi oksidasi sebagaimana pada uap seng, yang diameternya lebih besar.

3.   KEBISINGAN
Kebisingan di tempat kerja dapat berpengaruh terhadap pekerja karena kebisingan dapat menimbulkan gangguan perasaan, gangguan komunikasi sehingga menyebabkan salah pengertian, tidak mendengar isyarat yang diberikan. Hal ini dapat berakibat terjadinya kecelakaan akibat kerja di samping itu kebisingan juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran sementara atau menetap. Nilai ambang batas kebisingan adalah 85dBa untuk 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja dalam seminggu.

4.      PENERANGAN
Untuk mendapat penerangan yang baik, biasanya orang orang menggunakan dua macam penerangan sekaligus yaitu :
1)      Penerangan alami, oleh sinar matahari/ cahaya langit ; dan
2)      Penerangan buatan dengan menggunakan lampu.
Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkiankan seorang tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptrakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan lingkungan dan menyenankan. Sifat – sifat dari penerangan yang baik ditentukan oleh
a)      Pembagian luminasi dalam penglihatan
b)      Pencegahan kesilauan
c)      Arah sinar
d)     Warna dan
e)      Panas penerangan terhadap keadaan lingkungan.
Apabila penerangan buruk dapat menimbulkan berbagai gangguan sebagai berikut;
a)      Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisinsi kerja
b)      Kelelahan mental
c)      Keluhan keluhan pegal
d)     Kerusakan alat penglihatan
e)      Meningkatnya kecelakaan

5.      FAKTOR TEKANAN UDARA
Lapisan uadara ketebalan kira kira 800 km dihitung dari permukaan bumi.
1)      Tekanan udara rendah
Tekanan udara rendah ini terjadi pada  pekerja bermukim di daerah pegunungan atau di luar angkasa.
Adapun beberapa kelaiana dari tekanan udara yang rendah :
a)      Policithaemia
Gejala terjadi pada tekanan udara rendah karena kekurangan O2 pada pernapasan, sehingga terjadi peningkatan jumlah darah merah.
b)      Hipoxia
Berkurangnnya oksigen dalam jaringan tubuh

c)      Hipocapia
Disebabkan perubahan tekanan partial.

2)      Tekanan udara tinggi
Tekanan udara tinggi biasanya dihadapi oleh pekerja yang bekerja di bawah permuakaan air dan pekerja tambang yang sangat dalam.
Kelainan tekanan udara tinggi :
Penyakit “CAISSON”
Disebabkan gas nitrogen didalam tubuh menyebabkan penutup pembuluh darah sehingga terjadi kelumpuhan. Gejala gejalanya :
·         Benda : adalah perasaan sakit yang terdapat disendi dan di tulang serta otot, cepat menghambat, menjalar keseluruh bagian tubuh, umumnya terjadi 4-6 jam sesudah dekomprasi.
·         Choke adalah sakit subternal yang terasa pada waktu bernapas dalam yang di ikuti batuk paroximal, bahkan semaput atau schok.
·         Kelumpuhan ( paraplegia atau mojoplegia spatis ), akibat pembentukan gas nitrogen disumsum tulang belakang menyebabkan emboli pada pembuluh darahnya.
·         Nekrose Aseptik disebabkan penutupan buluh-buluh darah dalam tulang, terjadi paling sedikit setelah 8 bulan bekerja dan sangat jarang terjadi.

6.      FAKTOR GETARAN

1)      Alat-alat mekanis yang dijalankan dengan motor, akan mengeluarkan getaran mekanis, sebagian dari kekuatan mekanis tersebut akan tertulakan ketubuh manusia. Umumnya getaran yang disalurkan tersebut tidak diinginkan.
2)      Efek buruk terhadap tubuh adalah :
a)      Efek mekanis kepada jaringan yang mengakibatkan sel-sel jaringan rusak
b)      Ransangan reseptor syaraf di dalam jaringan yang terjadi sebagai berikut :

(a)    Gangguan kenikmatan kerja
(b)   Terganggunya tugas yang sering terjadi bersama-sama dengan cepatnya kelelahan.
c)      Macam-macam getaran mekanis
(a)    Getaran seluruh badan :
·         Aspek fisik                                              :     getaran seluruh badan terjadi pada alat pe
·         Efek fisiologis                                         :     dari semua alat badan mata paling gangguan maka diperlukan peredam.
(b)   Getaran alat lengan :
Pada pekerja denngan getaran mekanis pada alat lengan tidak hanya, akan tetapi ada pekerja-pekerjaan di dalam industri, pembangunan, dan pertambahan menggunakan alat bergetar secara terus menerus.
Gejala utama oleh getran getaran mekanis pada lenngan :
·         Kelaianan pada peredaran darah yang persyaratan dengan tanda- tanda “keadaan pucat, dan biru yang terulang dari anggota badan, kedinginan, tanpa adanya secara klinis penyumbatan dari buluh buluh darah tepi dan kelainan- kelainan gizi, dan bila adanya, hanya terbatas pada kulit”.
·         Kerusakan–kerusakan pada persendian dan tualang, disebabkan tingkat kekerasan getaran terhadap tulang rawan.
Getaran-getaran mekanis dengan frekwensi rendah amplitudo besar menjadi sebab kerusakan tulang persendian.

7.       SUHU KERJA   
Pada prinsipnya suhu tubuh manusia dipertahankan tetap seimbang oleh suatu pengaturan suhu (=thermoregulatory system).
                 Panas yang diakibatkan metabolisme sangat tergantung dari kegiatan tubuh.
     Cuaca kerja adalah kombiansi dari : (a) suhu udara (b) kelembaban udara (c) kecepatan gerakan dan (d) suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor itu dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut suhukering. Kelembaban udara diukur menggunakan hygrometer. Sedangkan suhu kelembaban dapat diukur bersama- sama dengan misalnya “ sling psychrometer” atau “ Arsmannpsychometer “ yang menunjukan suhu basah sekaligus. Suhu basah adalah suhu yang ditunjukan suatu termometer yang dibasahi dan ditiup udara yang kepadanya, denga demikian suhu tersebut menunjukkan kelebbaban relatif. Kecepatan udara yang besar dapat diukur dengan suatu anemometer , sedangakan kecepatan kecil diukur dengan memakai termometeter kata.
      
                 Suhu yang tinggi mengakibatkan :heat cramps, heat exhaustion, heat stroke, miliaria. “Heat cramps” dialami dalam lingkungan yang suhunya tinggi sebagai akibat bertambahnya keringan yang menyebabkan hilangnya garam Natrium dari tubuh, dan sebagai akibat minum banyak air, tapi tiadak diberi garam untuk menganti garam Natrium yang hilang. Heat cramps terasa sebahgai kejang kejang otot tubuh dan perut yang sangat sakit. Disamping kejang kejang terdapat pula gejala- gejala yang bisa pada heat stress, yaitu pinsang, kelemahan, enek, dan muntah muntah. “heat exhaustion” biasanya terjadi oleh karenan cuaca yang sangat panas, terutama bagi mereka yang belum beraklimitasi terhadap udara panas. Penderita yang berkeringat yang sangat banyak, sedangkan suhu badan normal atau subnormal. Tekanan darah menurun dan nadi lebih cepat. Si sakit merasa lemah, mungkin pingsan, kadang kadang, lethargik. “Heat stroke” jarang dalam industri, namun bila terjadi sangatlah hebat. Biasanya terkena dalah laki- laki dan pekerjaannya berat dan belum beraklimatisasi. Gejala-gejala terpenting suhu badan naik sedangkan kulit kering dan panas. Gejala- gejala syarat pusat dapat dilihat seperti vertigo, tremor, konvulsi, dan delirium. Menurunkan suhu badan dengan kompres atau selimut kain basah dan dingin adalh pengobatan utama. Sebab “heat stroke” adalah pengaruh panas kepada pusat pengatur panas di otak. Malaria adalah kelainan kulit, sebagai akibat keluarnya yang berlebih-lebihan.
                 Diagnosa penyakit-penyakit sebagai akibat suhu tinggi ini tidak sukar ditegakkan. Biasanya anmesa tentang kerja ditempat bersuhu tinggi dan kurangnya aklimatisasi sangat jelas. Demikian pula gejala-gejala klinis mudah dipengaruhi untuk membedakan sakit yanng satu dengan lainnya.
                 Suhu yang sangat rendahpun menimbulkan penyakit pula. Penindustrian lambat- laun pekerja pada udara yang bersuhu dingin bertambah, misalnya “chelblains,”  “trench foot,’’ dan “ frostbite.” Pada bagian bagian tubuh yang terkenna khas sekali membekak, panans, dan skit dan diselagi datal. Chiliblains ini bukan disebabkan suhu rendah sekitar atau bawah titik beku, melainkan oleh di tempat cukup dingin untuk waktu lama. Faktor deffisiensi memunkungkan berpengaruh dalam menimbulkannya.Trench foot adalah bagian anggota-anggota badan, tetutama kaki, oleh kelembaban atas biarpun suhu masih di atas titik beku. Penyakit ini biasanya terjadi pula pada korban kandasnya kapal laut atau terdamparnya kapal terbang. Mahaki ishemis, yang kelihatan pucat, nadi tak teraba, dan nampak pula saat itu si penderita merasa kesemutan, kaku dan kaki berat. Stadium diikuti tingkat hyperremis, yaitu kaki membengkak merah dan terlalu lama, gangrene dapat pula terjadi pada kaki yang menderita penyakit tersebut. Frostbite adalah akibat suhu yang rendah di beku. Stadium akhir suatu Frostbite adalah gengrene. Perbedaan ketiga penyakit ini yang terutama adalah bersifat cacat Frostbitedan cacat sementara pada chiliblains dan trench foot. Pencegahan didastkan atas seleksi pekerja dan penggunaan pakaian perlindungan yang baik. Penyakit-penyakit akibat kerja oleh suhu rendah belum merupakan penyakit untuk negara kita yang tropis ini.

8.      RADIOAKTIF
Radioaktif merupakan bahan yang mampu memancarkan sinar atau meradiasi bahan itu sendiri. Radiasi yang dipancarkan adalah sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, sinar neutron, dan lain sebagainya. Radiasi ini dapat terjadi dari luar atau dari dalam jika bahan radioaktif harus disertai usaha keselamatan kerja yang ketat.
Paparan radiasi dapat mengenai manusia melalui 2 jalur yaitu dari sumber radiasi yang berasal dari luar tubuh dan dalam tubuh. Interaksi sinar radiasi dengan sel-sel tubuh manusia akan menyebabkan reaksi kimia. Hal ini dikenal dengan efek somatik/non somatik dan efek genetic/stokastik.
Dalam efek deterministikdiantaranya adalah mual-mual, kulit tubuh kemerah-merahan, dan terjadi katarak lensa mata. Pada efek genetic munculnya  sifat lambat, terobservasi setelah beberapa decade. Efek ini dapat terjadi bila sel-sel mengalami perubahan setelah melalui proses yang berlangsung lama yang menyebabkan resiko kanker. Efek genetic yang timbul pada perrangan dapat bervariasi dan berlangsung secara acak.
3.      FAKTOR BIOLOGIS
Bahaya biologi disebabkan oleh jasad renik, gangguan dari serangga maupun binatang lain yang ada di tempat kerja. Berbagai macam penyakit dapat timbul seperti infeksi, alergi, dan sengatan serangga maupun gigitan binatang berbisa sebagai penyakitserta bisa menyebabkan kematian.
Bahaya biologis di tempat kerja terdiri atas:
·         Infeksi akut dan kronis
·         Parasit
·         Bahan beracun
·         Reaksi alergi terhadap bahan tanaman dan hewan
·         Iritan
 Factor-faktor biologis penyebab  penyakit akibat kerja meliputi virus, bakteri, protozoa, jamur atau fungi, cacing , kutu, tungau, pinjal, dan bahkan mungkin tumbuhan dan hewan besar. Penyakit akibat kerja oleh factor-faktor biologis adalah sebagai berikut:
·         Penyakit kuku dan mulut hewanternak yang pindahke manusia.
·         Penyakit vaksinia yang diderita pemerah susu sapi.
·         Penyakit oleh bakteri anthrax yang sering di derita oleh tenaga kerja pemotongan hewan, penyamakan kulit, dan pengeringan tulang.
·         Penyakit jamur (sporotrikosis) diderita oleh tenaga kerja yang lingkungan kerjanya lembab dan basah atau apabila terlalu banyak merendam tangan dan kaki dalam air seperti pencuci, sehingga lingkungan lembap dapat media tumbuhnya jamur.
·         Penyakit kuda yang disebabkan oleh bakteri Pfeiferella mallei, yang dapat ditularkan ke manusia.
·         Penyakit weil yang diderita oleh tenaga kerja karena ditularkan oleh tikus.
·         Penyakit Psikatosis yang diderita olehpemelihara burung merpati yang disebabkan oleh rickettsia.
·         Penyakit umum yang diderita oleh dokter dan/atau perawat yang karena pekerjaannya tertular oleh penderita yang dirawat/diobati seperti difteri, gonorrhea, angina, pes, dan malaria.
·         Penyakit infeksi oleh jamur Candida albicans yang diderita oleh tenaga kerja yang bekerja di lingkungan kerja yang kadar gulanya tinggi seperti perusahaan roti dan manisan.
·         Penyakit cacing Ancylostomiasis yang diderita oleh tenaga kerja tambang dan perkebunan yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma deudonale dan Necator americanus.











BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan, dan pencemaran.
Adapun factor –faktor resiko kerja dan dampaknya terhadap kesehatan yaitu:
1.      Factor kima
2.      Factor biologi
3.      Factor fisika
ketiga factor diatas merupakan penyebab yang dapat mengancam keselamatan, keamanan, dan kesehatan para pekerja di industry.












DAFTAR PUSTAKA


Suma’mur P.K Higiene Perusahaan dan Keselamatn kerja. Cetakan ke-2. Jakarta: Gunung Agung

Dillon. H.K., Ho M.H (Eds). 1987. Biological Monitoring of Exposure to Chemicals Organic    
        Compounds. Chichester: John Wiley & Sons.

American Conference of Government Industrial Hygienist. Threhold Limit Values for Chemical
Subtances and Physical Agent and Biological Exposure Indices for 1990-1991. Cincinnati: ACGIH

Soedirman. 2012. Higiene Perusahaan. Cetakan ke-2. Bogor: El Musa Press

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer